KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat
Allah SWT., atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul
“BAHAYA HIV/AIDS DILINGKUNGAN REMAJA”. Dalam penulisan
makalah ini kami
merasa masih banyak
kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan
kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua
pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.Generasi muda merupakan
pewaris estafet kepemimpinan
masa yang datang.
Generasi muda merupakan
aset untuk meningkatkan
daya saing bangsa
dalam percaturan politik, sosial, budaya, ekonomi, hukum dan
tata kehidupan masyarakat
global. Negara maju
selalu mengedepankan pembangunan
pada generasi penerusnya.
Semakin intensif dan
aktif sebagai langkah
proaktif dengan memperhatikan
generasi mudanya, maka daya
saing bangsa akan
semakin meningkat.Banyak persoalan
komprehensif yang dihadapi
para pemuda dan generasi penerus
kita, jika kita
tidak memikirkannya maka
mereka akan melangakah
seperti perjalanan diatas
gurun pasir yang
panas dan gersang. Hal
ini pula diterangkan
Allah SWT. Dalam firman-Nya
“Q.S. an-Nisa ayat 59” agar
kita tidak boleh
meninggalkan generasi yang
lemah. Karena generasi
yang akan datang adalah
generasi pengganti. “Dan
hendaklah takut kepada
Allah oorang-orang yang
sekiranya mereka meninggalkan
generasi yang lemah”.
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar..................................................................................
i
Daftar isi........................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................. 1
D. Metode................................................................................................ 2
BAB 2
PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Pengertian HIV/AIDS......................................................................... 3
B. Pencegahan penyebaran
HIV/AIDS.................................................... 3
C. Penularan HIV/AIDS........................................................................... 4
D. Ciri-ciri orang terkena penyakit
HIV/AIDS......................................
5
BAB 3
PENUTUP...............................................................................
10
A.
Kesimpulan......................................................................................... .
10
B.
Saran.....................................................................................................
10
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penyebab penyakit HIV/AIDS di karenakan lingkaran godaan yang dipoles
dengan “Seks Bebas”. Cepatnya
globalisasi digulirkan dan
tidak disiapkan mental
generasi kita yang
akan mengakibatkan banyak
konflik yang berkepanjangan. Maka makalah ini
berharap bisa menjadi
bekal bagi generasi
muda tentang bahaya,
akibat, dampak serta
penanggulangannya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang sudah
dikemukakan, penulis dapat
merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam
laporan karya ilmiah
ini. Masalah tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang
dimaksud HIV/AIDS itu ?
2. Bagaimana cara
pencegahannya ?
3. Bagaimana penularan
HIV/AIDS ?
4. Bagaimana cirir-ciri
orang yang terkena
penyakit HIV/AIDS dan
bagaimana cara penanggulangannya ?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka
tujuan penulisan makalah
ini untuk :
1. Para remaja
dapat mengetahui pengertian
HIV/AIDS
2. Para remaja
dapat mengetahui cara
pencegahannya
3. Para remaja
dapat mengetahui bagaimana
penularan HIV/AIDS
4. Para remaja
dapat mengetahui ciri-ciri
orang yang terkena
penyakit HIV/AIDS dan cara penanggulangannya.
D.
Metode
Metode yang
digunakan dalam penulisan
ini adalah metode
deskriptif. Metode ini mengkaji berbagai
referensi tentang bahaya
HIV/AIDS di lingkungan
remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian HIV
AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome)
merupakan kumpulan dari
gejala dan infeksi
atau biasa disebut
syndrome yang diakibatkan
oleh kerusakan sistem
kekebalan tubuh manusia
karena virus HIV,
sementara HIV singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus
merupakan virus yang
dapat melemahkan kekebalan
tubuh pada manusia
jika seseorang terkena
virus semacam ini
akan mudah terserang
infeksi oportunistik atau
mudah terkena tumor.
B.
Pencegahan penyebaran
HIV/AIDS
Pencegahan dapat
dilakukan dengan cara
menghindari terjadinya hubungan
seks bebas, hindari
jarum suntik bekas,
hindari memakai narkoba,
dan hindari transfusi
darah tanpa pengecekan
dokter. Sebetulnya motivasi
diri sangat diperlukan
bagi penderita untuk
memperpanjang usia harapan
hidup dengan mengkonsumsi
obat-obat retrofiral.Harapan hidup
menjadi lebih panjang,
sekitar 15 hingga
20 tahun penderita
bisa tetap produktif.
Namun begitu, pencegahan
penyebarluasan HIV/AIDS perlu
dilakukan agar tidak
memakan korban lebih
banyak.Sayangnya,
stigmatisasi dan diskriminasi
berlebihan seringkali terjadi
di masyarakat, sehingga
menjadi penghalang utama
bagi upaya pencegahan
infeksi HIV (Human Immune
Deficiency Virus). Karena adanya
stigma atau “cap
buruk” menyebabkan penderita
atau keluarganya menjadi
enggan memeriksakan diri untuk
memastikan atau mencegah
untuk tidak menularkannya
kepada oang lain.
Parahnya lagi
dampak psikologis dari
stigmasiasi dan diskriminasi,
dapat membawa penderita
pada keadaan depresi,
kurang percaya diri
dan putus asa.
Bahkan keluarga dan
masyarakat harus membayar
kerugian bila meningktnya epidemic akibatnya
adanya stigma dan
perlakuan tidak adil
yang mengakibatkan terhambatnya
upaya pencegahan, perawatan,
dan pengobatan penderita. Penderita
AIDS sering mendapatkan
“cap buruk” tentang
penyakitnya. Di antaranya ia
disebut-sebut menderita “penyakit
penyimpangan seksual
atau gay” , “penyakit
pergaulan bebas” , “penyakit
kaum nakal”, “penyakit orang kulit hitam”,
atau “penyakit orang
asing” . Akibat cap
buruk tersebut, penderita
dikucilkan, dan bahkan
hak asasi mereka
ditindas dengan mendiskriminasikan penderita.
Pada hari AIDS
sedunia yang jatuh
pada 1 Desember,
pernah diperingati dan
mengusung tema “Stigma
dan Diskriminasi”, akibat
masih sering ditemui
pemberian stigma dan
diskriminasi pada penderita
HIV/AIDS. Remaja yang
masih ingin bersenang-senang kurang
memiliki pengetahuan tentang
HIV/AIDS sehingga banyak
remaja yang belum
menikah sudah aktif
melakukan hubungan seksual
sebelum berusia 15
tahun yang beresiko
terserang penyakit HIV/AIDS.
Untuk itu, pendekatan
yang penting dilakukan
guna mengurangi masalah
HIV/AIDS, yaitu menghilangkan
stigma dan rasa
malu penderita, menjangkau
remaja yang memiliki
resiko tinggi terhadap
HIV/AIDS dan memperkuat
kemitraan serta memonitor
kegiatan para remaja
agar penularan HIV
tidak menyebar di
kalangan remaja.
C.
Penularan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS
dapat melalui :
1. Hubungan seksual
dengan pengidap HIV/AIDS
tanpa menggunakan kondom.
2. Transfusi darah
dengan darah yang
sudah terkena HIV.
3. Jarum suntik
dan benda-benda tajam
lainnya bekas dipakai
pengidap HIV tanpa
disterilisasi.
4. Ibu hamil
yang terkena HIV
dapat menularkan pada
janin.
HIV/AIDS
tidak
menular pada keadaan :
1.
Bersalaman, cium
pipi dan berpelukan.
2. Memakai peralatan
makan atau minum
secara bersama.
3. Gigitan nyamuk
atau serangga.
4. Pemakaian fasilitas
umum bersama seperti
WC, kolam renang,
dan lain-lain.
5. Penderita HIV/AIDS
bersin atau batuk
di dekat kita
6. Hidup serumah
dengan penderita HIV/AIDS
asal tidak melakukan
hubungan seksual.
Jumlah penderita
HIV/AIDS di Jawa
Tengah meningkat tajam
memasuki awal tahun
2007. Jawa Tengah
dalam jumlah penderita
HIV/AIDS sekarang menjadi
nomor 7 dari
33 provinsi. “Padahal
akhir tahun 2006,
masih menduduki peringkat
10 dalam jumlah
penderita penyakit mematikan
itu, sekarang terdapat
1.070 penderita HIV/AIDS.
Jumlah tersebut terdiri
atas 830 orang
penderita HIV, dan
240 orang penderita
AIDS.” Dari 240
orang yang terkena
AIDS, 110 orang
sudah meninggal, dan
sisanya 130 orang
masih dalam perawatan
hidup. Upaya pencegahan
tidak hanya terhadap
orang yang terkena
infeksi penyakit itu,
juga kepada mereka
yang belum diserang
penyakit tersebut. Factor
yang menyebabkan penyebaran
penyakit itu yakni
hubungan seks, jarum
suntik, dan transfusi darah.
D.
Ciri-ciri orang
terkena penyakit HIV/AIDS
1. Demam mendadak
Orang
yang pertama kali
terkena virus HIV, mungkin mengalami
demam ringan. Demam
akan disertai dengan
batuk dan pilek.
Demam ini reda dalam
beberapa hari dan
mungkin tidak memiliki
gejala lainnya selama
bertahun-tahun.
2. Kelelahan
Ini
adalah tanda pertama
HIV yang cenderung
diabaikan. Kelelahan dapat
terjadi karena beberapa
alasan. Tetapi jika
tidur dengan baik,
memiliki cukup istirahat
dan masih merasa
lelah sepanjang waktu,
itu bisa menjadi
alasan untuk kalian
perhatikan.
3. Demam terus-menerus
Demam
yang didapatkan ketika
HIV menyebar sangat
berbeda dari yang
dimiliki sebelumnya. Seperti
demam ringan yang
berlangsung selama berminggu-minggu.
4. Kelenjar getah
bening bengkak
Infeksi
HIV biasanya membuat
cairan limfatik tinggi.
Hal ini membuat
pembengkakan kelenjar getah
bening dan sakit
otot. Sakit kepala
ketika seseorang positif
HIV, akan mendapatkan
sakit kepala konstan
yang membuat tubuh
merasa demam dan
lemah.
5. Kulit jadi
lebih sensitif
Mungkin
kulit menjadi terlalu
sensitif terhadap infeksi,
goresan dan bahkan
untuk menyentuh. Sedikit
goresan dapat membuat
kulit merah bahkan
berdarah.
6. Mual dan
Diare
Kehilangan nafsu
makan karena mual
dan makanan tidak
bisa dicerna dengan
baik. Hal ini
karena bakteri baik
dalam perut secara
perlahan menghilang.
7. Perubahan kuku
Kuku
tumbuh lebih tebal,
melengkung atau berubah
warna. Hal ini
disebabkan oleh ragi
dan infeksi jamur
pada kuku.
8. Berkeringat saat
malam
Orang
positif HIV akan
berkeringat di malam
hari. Mereka akan
mengeluarkan keringat saat
tengah malam dan
tidak bisa tidur.
9.
Infeksi
genital atau herpes
Virus
HIV hadir dalam
cairan kelamin seperti
lendir hal itu
dapat menyebabkan infeksi
genital seperti herpes
dan luka pada
tahap selanjutnya.
10.
Kaki
dan tangan kesemutan
Kesemutan yang
luar biasa seperti
ditusuk dengan pin
dan jarum ujung
jari tangan atau
jari kaki, hal
ini terjadi saat
virus mulai mempengaruhi
sistem saraf.
11.
Bingung
dan hilang ingatan
Virus
HIV berdampak pada
setiap bagian tubuh,
termasuk sel-sel otak.
Terkadang, hal ini
dapat menyebabkan demensia,
kebingungan dan kehilangan
ingatan.
12.
Sirklus
menstruasi tidak teratur
Ciri
ke 14 ini
merupakan ciri-ciri jika
anda seorang perempuan
yang terkena HIV
Aids. Wanita yang
positif terkena HIV
Aids menghadapi masalah
dalam siklus menstruasi yang tidak
teratur. Hal ini
terutama karena jumlah
darah rendah. Kehilangan
berat badan karena
diare dan infeksi,
meskipun sudah makan
banyak.
Cara penanggulangan HIV/AIDS
1. Upaya penanggulangan HIV/AIDS
dilaksanakan oleh masyarakat
dan pemerintah. Masyarakat
adalah pelaku utama
dan pemerintah berkewajiban
untuk mengarahkan membimbing,
serta menciptakan suasana
yang mendukung.
2. Setiap upaya
penanggulangan harus mencerminkan
nilai sosial-budaya masyarakat
setempat.
3. Setiap kegiatan
diarahkan untuk mempertahankan dan
memperkukuh ketahanan dan kesejahteraan
keluarga, serta sistem
dukungan sosial yang
mengakar dalam masyarakat.
4. Pencegahan dan
penularan HIV/AIDS dan
penyalahgunaan narkoba diarahkan
pada upaya pendidikan
dan penyuluhan untuk
memantapkan perilaku.
5. Setiap orang
berhak untuk mendapatkan
informasi yang benar
guna melindungi diri
sendiri dan orang
lain terhadap infeksi
HIV dan penyalahgunaan narkoba.
6. Setiap kebijakan,
pelayanan dan kebijakan
harus tetap menghormati
harkat dan martabat
individu.
7. Setiap pemeriksaan
untuk mendiagnosa HIV/AIDS harus
didahului dengan penjelasan
yang benar dan mendapat persetujuan
yang bersangkutan (informed
consent). Sebelum dan
sesudah pemerikasaan harus
diberi konseling yang
memadai dan hasil
pemerikasaan wajib dirahasiakan.
8. Setiap pemberi
layanan berkewajiban memberi
layanan tanpa diskriminasi
pada pengidap HIV/penderita AIDS.
9. Detoksifikasi adalah
proses menghilangkan racun
(zat narkotika dan adiktif
lain) dari tubuh
dengan cara menghentikan
total pemakaian semua
zat adiktif yang
dipakai atau dengan
penurunan dosis obat
pengganti. Detoksifikasi bisa
dilakukan dengan berobat
jalan atau dirawat
dirumah sakit. Biasanya, proses
detoksifikasi dilakukan terus-menerus
selama satu sampai
tiga minggu, hingga
hasil tes urine
menjadi negative dari
zat adiktif.
10.
Rehabilitasi
Setelah
menjalani detoksifikasi hingga
tuntas (tes urine
sudah negatif), tubuh
secara fisik memang
sudah tidak “ketagihan”
lagi, namun secara
psikis ada rasa
rindu dan kangen
tehadap zat tersebut
masih terus membututi
alam pikiran dan perasaan
sang pecandu. Sehingga
sangat rentan dan
sangat besar kemungkinan
kembali mencandu dan
terjerumus lagi. Untuk
itu setelah detoksifikasi
perlu juga dilakukan
proteksi lingkungan dan
pergaulan yang bebas
dari lingkungan pecandu,
mislanya dengan memasukkan
mantan pecandu ke
pusat rehabilitasi.
11.
Faktor
mental, yaitu:
a. Berusaha untuk
tetap bahagia. Lakukan
hal-hal yang bisa
membuat suasana hati
Anda senang seperti
memelihara binatang, liburan,
pijat, relaksasi, atau
apa saja yang
membuat Anda bahagia.
b. Terapi mental.
Bicara pada diri
sendiri dan menyusun
kembali pikiran kearah
yang positif.
c. Olah raga ringan. Banyak
riset mengungkapkan olah
raga ringan seperti
aerobik menghilangkan kecemasan,
meningkatkan nafsu makan,
hasrat seksual, dan
rasa menghargai diri
sendiri.
d. Psikoterapi. Konsultasikan
masalah anda psikiater.
Biasanya 4-5 bulan
depresi dapat diatasi.
e. Perlunya kelompok pendukung. Depresi
meyebabkan rasa terisolasi.
Kelompok yang mendukung
menunujukkan bahwa anda
tidak sendiri.
f. Obat tradisional.
Beberapa tanaman obat
mempunyai efek antidepresan,
yang paling bagus
adalah tanaman (Monoamine
oksidase) inhibitor natural.
Selain itu, kava
kava, ginkgo, dan
caffeine juga bisa
membantu.
g. Diet suplemen.
Beberapa kekurangan vitamin
B6, B12, C,
dan folic acid,
thiamin, niacin, riboflafin,
biotin, dan asam
pantotenat dapat mengakibatkan
depresi.
h. Tusuk jarum.
Organisasi kesehatan dunia
mengenali akupunktur sebagai
cukup efektif untuk
depresi ringan smapai
menengah.
j. Relaksasi. Relaksasi
atau meditasi dapat membantu mengurangi
rasa cemas yang
timbul karena depresi.
v Terapi dan
Penanggulangan Seks Bebas
Seks bebas
sangat berbahaya, maka
perhatian khusus penanggulangan dapat
dilakukan:
1.
Penanaman dasar
agama yang kuat
2.
Perhatian orang
tua
3.
Lingkungan
4.
Komunikasi yang
sehat dengan keluarga
5.
Tanamkan
rasa kasih sayang
dan pengertian
6.
Perhatikan teman-temannya
7.
Hindari
pergaulan bebas
8.
Hindari
buku-buku porno
9.
Kata-kata porno
10.
Pendekatan spiritual
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan
yang dapat kami
simpulkan mengenai makalah
ini adalah :
1. HIV
(Human Immuno-Devesiensi) adalah
virus yang hanya
hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat
merusak daya kekebalan
tubuh manusia.AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala menurunnya
kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari
luar.
2. Tanda dan
gejala penyakit AIDS
seseorang yang terkena
virus HIV pada
awal permulaan umumnya
tidak memberikan tanda
dan gejala yang
khas, penderita hanya
mengalami demam selama
3 sampai 6
minggu tergantung daya
tahan tubuh saat
mendapat kontak virus
HIV tersebut.
3. Hingga saat
ini penyakit AIDS
tidak ada obatnya
termasuk serum maupun
vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari
virus HIV penyebab
penyakit AIDS yang
ada hanyalah pencegahannya
saja.
4. Selain pencegahan
yang telah kami
sebutkan, motivasi diri
dan penanaman dasar
agama yang kuat
sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya HIV/AIDS.
B.
Saran
Diharapkan hasil
penulisan makalah ini
bisa dijadikan sebagai
bahan bacaan dan
setiap pembaca dapat
memahami keseluruhan makna
dari isi makalah
yang telah kami
sampaikan.
Semoga dengan
adanya makalah tentang
HIV/AIDS ini dapat
meningkatkan kesadaran kita
akan bahayanya penyakit
ini serta dapat
menghindari segala sesuatu
yang memungkinkan kita
kena penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Suranto, Siswaya, ZHA.Khonsa;Riswanti 2007 “Bahaya Narkoba, Seks Bebas, dan HIV/AIDS” Surakarta CV MEDIATAMA “Seks Bebas”
dalam Majalah Gemari,2001
Suranto, Siswaya, ZHA.Khonsa;Riswanti 2007 “Bahaya Narkoba, Seks Bebas, dan HIV/AIDS” Surakarta CV MEDIATAMA
“Waspadai Seks
Bebas Kalangan Remaja”
dalam Majalah Gemari, 2001
Infokesehatan101.blogspot.com/2012/06/pengertianHIVAIDS
Manfaatdaunobat.blogspot.com/2013/08/cara-pencegahan-hiv-aids-harus-menjadi.html?m=1